BUMN Indonesia Bisa Kalahkan Temasek
January 31, 2021Kementerian Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN) memprediksi nilai semua perusahaan pelat merah bila melantai di pasar saham lewat initial public offering (IPO), dapat menaklukkan BUMN Singapura Temasek serta Malaysia Khazanah. Penghasilan semua BUMN sebelumnya ada epidemi Covid-19, capai Rp 2.400 triliun per tahun.
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan dari keseluruhan penghasilan itu, nilai IPO BUMN capai US$ 480 miliar atau sama dengan Rp 7.087 triliun. Nilai itu didapatkan dari penghasilan semua BUMN dikalikan dengan rasio harga pemasaran saham alias sales to price ratio sebelum epidemi Covid-19 sekitar 3 sampai 4 kali lipat.
Price to sales ratio adalah salah satunya langkah untuk memandang harga lumrah saham. Rumusnya memperbandingkan harga saham sekarang ini dengan penghasilan atau pemasaran. Rasio ini umumnya dipakai untuk tanda tinggi rendahnya harga saham, jika dibanding dengan pemasaran per helai saham.
Walau, masih jauh dibanding dengan SWF Norwegia yang nilainya capai US$ 1,2 triliun.
Tetapi, Menteri BUMN Erick Thohir yang mempunyai background pebisnis swasta, sering menggerakkan BUMN untuk melantai di pasar modal.
Seperti sasaran Erick ingin meng-go public-kan dua anak usaha atau subholding PT Pertamina (Persero). Erick sampaikan jika IPO dua subholding Pertamina untuk sisi dari usaha Kementerian BUMN untuk tingkatkan transparan serta akuntabilitas Pertamina. IPO dapat juga membuat pengukuran performa atau key performnce indicator (KPI) yang makin jelas.
“Dalam 2 tahun ke depan subholding ini kami ingin go public agar berlangsung transparan serta akuntabilitas.
Gagasannya, perusahaan IPO di tahun ini, tetapi dampak epidemi virus corona membuat manajemen putuskan tunda gagasan melantai di bursa saham.