Ekonomi Indonesia Minus
January 31, 2021Kepala Tubuh Kebijaksanaan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu menyebutkan penyerapan tenaga kerja pada tahun ini tidak besar. Ditambah lagi ekonomi Indonesia terkontraksi cukup dalam serta diprediksikan tumbuh di minus 1,7 % s/d 0,6 %.
Ia menjelaskan, semasa lima tahun paling akhir perkembangan ekonomi tumbuh ada di rata-rata 5 %. Perolehan itu minimal sukses membuat minimal 3 juta bertambah lapangan kerja baru. Tetapi, karena epidemi Covid-19, resapan tenaga kerja tidak dapat optimal seperti trend awalnya.
“Umumnya ini tiap tahun perkembangan ekonomi 5 % menghisap 3 juta bertambah tenaga kerja.
Ia memberikan tambahan, untuk menahan kontraksi perkembangan ekonomi bertambah dalam pemerintah terus menggerakkan penyerapan dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Semaksimal kemungkinan, program ini realisasinya akan dikebut sampai akhir tahun.
Di mana, resapan paling besar untuk berbelanja perlindungan sosial.
Perlambatan ekonomi, menurut dia terjadi pada kuartal I-2020, di mana waktu itu perkembangan ekonomi RI cuman tumbuh 2,97 %.
Walau sebenarnya, perkembangan ekonomi dalam lima tahun paling akhir ada di rata-rata rerata 5 % tiap tahunnya. Tetapi karena epidemi Covid-19, semua ekonomi dunia termasuk juga Indonesia alami kontraksi cukup dalam.
Tetapi pemerintah belum percaya. Sebab masih menanti kuartal II serta III selanjutnya.
Walau demikian, ini bukan suatu hal masalah besar berlangsung di Indonesia. Karena, tahun ini hampir tidak ada perekonomian di dunia yang tidak terkontraksi perekonomiannya.
Sudah diketahui, pemerintah batasi atau memproyeksikan ekonomi pada tahun ini ada dikisaran minus 1,7 % s/d minus 0,6 %. Prediksi itu hampir sama dengan yang diramalkan oleh lembaga-lembaga keuangan dunia.
“Serta harus kita kerjakan agar pangkal kita untuk tumbuh di 2021 itu cukup. Janganlah sampai kita begitu jauh terkoreksinya di 2020 hingga 2021 kita tidak dapat sembuh bertambah cepat,” pungkas ia.