Terpaksa Kerja di Kantor
January 31, 2021Walau demikian, faksinya masih memakai beberapa karyawannya kerja di rumah. Mereka yang berkantor cuman pegawai di bagian spesifik saja. Disamping itu, beberapa rapat serta tatap muka masih dilaksanakan dengan cara virtual melalui video pertemuan.
“Karyawan masuk kantor yang penting saja seperti operasional buat outlet. Sedapat mungkin gunakan digital online,” katanya.
Juga dengan pelatihan karyawan baru masih dilaksanakan dengan cara virtual. Disamping itu untuk team pemantauan outlet, ia memercayakan aplikasi. Hingga semua outlet dapat dipantau dengan cara langsung walau dari jauh.
Pebisnis kuliner ini memberikan tambahan lakukan rapid tes buat 60 karyawannya satu minggu sekali. Selama ini juga cuman ada satu karyawan yang hasil tesnya reaktif. Disangka ia terkena waktu menumpang angkutan umum karena tidak mempunyai kendaraan pribadi waktu melakukan aktivitas.
“Satu yang reaktif kita langsung isolasi mandiri serta kita berikan suport lainnya. Seseorang ini menggunakan kendaraan umum. Tapi karyawan di outlet tidak ada yang positif (Covid-19),” katanya akhiri.
Warteg, usaha rumah makan yang merakyat sekarang mulai dirambah Sour Sally Grup. Bukan sebatas warung makan yang menjual bermacam pilihan lauk serta sayur, kualitas warteg juga dinaikkan supaya citranya lebih bagus.
Founder serta CEO Sour Sally Grup Donny Pramono Ie memberikan nama usaha barunya dengan Wowteg.
Menurut Donny, usaha warteg dapat dibuktikan tidak cuma trend semata-mata. Pertama-tama ada seputar 1960-an, warteg terus bertahan, serta menjelma jjadi budaya buat sebagian besar warga Indonesia. Berdasar survey internal, di Jabodetabek saja ada lebih dari 35 ribu warteg.
Beberapa orang memercayakan warteg untuk tempat makan pada harga dapat dijangkau. Hampir semua golongan makan di warteg untuk menangani rasa lapar sekaligus juga mengirit pengeluaran. Karenanya, dia menyebutkan usaha itu benar-benar menjanjikan, karena pasar size yang besar serta kesempatan terbuka lebar.